FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI /MENGKONSUMSI BUAH LOKAL
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli / mengonsumsi buah lokal
Latar belakang :
Usaha
pemenuhan kebutuhan dan selera konsumen buah-buahan tercermin dengan semakin
membanjirnya buah impor baik dari ragam jenis buah maupun volumenya.
membanjirnya buah impor pada saat sebelum krisis moneter telah memojokkan
buah-buahan lokal. Persaingan yang datang dari luar serta kebijakan pemarintah
yang kurang kondusif menyebabkan banyak petani yang semakin terpuruk. Namun krisis moneter menyebabkan buah impor
semakin mahal dan semakin berkurang ketersediaannya di pasar. Sebaliknya pada saat yang sama, buah lokal semakin banyak tersedia di pasar dengan harga
yang bersaing, oleh karenanya krisis moneter seharusnya dapat menjadi momentum
yang tepat untuk merencanakan pengembangan buah lokal sebagai komoditas
unggulan untuk ekspor maupun konsumsi dalam negeri. Konsumen merupakan salah
satu komponen penting dalam sisem agribisnis. Bahwa tumbuhnya sektor agribisnis
akan ditentukan oleh seberapa besar permintaan konsumen terhadap produk-produk
agribisnis. Memahami perilaku konsumen
buah-buahan merupakan informasi pasar yang sangat penting bagi sektor
agribisnis. Informasi ini diperlukan
sebagai bahan masukan untuk merencanakan
produksi, mengembangkan produk dan memasarkan buah-buahan dengan baik.
Perumusan masalah :
Faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh
terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi/ membeli buah, serta faktor apa sajakah yang dominan
berpengaruh ?
Tujuan penelitian adalah sebagai
berikut :
Menganalisis pengaruh
faktor-faktor
1). budaya,
2). lingkungan sosial;
3). Individu;
4). psikologis dan;
5). Strategi pemasaran terhadap perilaku
konsumen dalam membeli/
mengkonsumsi buah lokal dan buah impor serta melihat faktor-faktor mana yang
dominan.
3.
Perilaku Konsumen Buah
Engel et al
(1993), berpendapat bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
barang atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
tindakan ini. Jadi perilaku konsumen
pada hakekatnya adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang
mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen didalam membeli produk antara lain adalah faktor budaya, sosial, pribadi (perbedaan
individu), psikologis dan strategi pemasaran
(Kotler, 1993 dan Engel et al, 1995).
4.
Metode Penelitian
Penelitian
ini merupakan studi perilaku
konsumen buah-buahan kota Surabaya serta sekaligus menganalisis
daya saing buah (lokal terhadap impor) atas dasar nilai sikap kepercayaan konsumen terhadap
masing-masing buah (apel; jeruk dan anggur). Sehingga lokasi penelitian
ditentukan secara sengaja, sebaran lokasi penelitian adalah lokasi tujuan pemasaran buah dengan sasaran konsumen akhir, yaitu
Kota Surabaya.
Jumlah responden sebanyak 140 responden, ditentukan secara
accidental yaitu mewawancarai konsumen
buah dengan kriteria : 1). Penggemar (senang) makan buah-buahan; 2). Pembeli
rutin buah minimal satu bulan sekali; 3). Mewakili keluarga dan 4). Keluarga
memiliki penghasilan.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei
dengan menggunakan instrumen penelitian:
Analisis Data
Tujuan
penelitian ini dianalisis dengan
menggunakan Structural Equation Model (SEM)
yang juga dinamakan Model Persamaan
Struktural (MPS) dengan menggunakan
piranti lunak (soft ware)
AMOS.
5. Hasil Penelitian
Hipotesis
yang diajukan dalam
penelitian ini adalah bahwa variable-variabel 1).
Budaya; 2). Lingkungan Sosial;
3). Individu; 4). Psikologis Konsumen dan
5). Strategi Pemasaran berpengaruh signifikan positip terhadap perilaku sikap
konsumen buah lokal maupun buah impor.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai
probabiltas (p) dikatakan signifikan jika critical ratio (CR) > 1,96
(Ferdinand, 2002).
Berdasarkan
hasil analisis dengan SEM yang sudah dimodifikasi indeks 39 kali diperoleh
nilai koefisien jalur dan critical ratio pada Tabel 24 berikut ini.
Tabel 1. Koefisien Jalur dan Critical Ratio Sikap
Konsumen Terhadap Buah Lokal
Jalur
|
Koefisien
|
Critical Ratio
|
Keterangan
|
Hipotesis
|
Sikap Budaya
|
0,544
|
7,274
|
Signifikan
|
diterima
|
Sikap
Lingkungan
Sosial
|
-0,211
|
-1,171
|
Tidak Signifikan
|
ditolak
|
Sikap Individu
|
0,061
|
0,452
|
Tidak Signifikan
|
ditolak
|
Sikap
|
||||
psikologi
konsumen
|
0,439
|
3,412
|
Signifikan
|
diterima
|
Sikap strategi bauran Pemasaran
|
0,225
|
1,690
|
Tidak Signifikan
|
ditolak
|
A.
Pengaruh
Budaya Terhadap Sikap Konsumen
Hasil uji hipotesis
pada Tabel 24. di atas ternyata
memperlihatkan bahwa dengan nilai critical
ratio (CR) 7,274 lebih besar dari 1,96, sehingga dapat dikatakan
berpengaruh positip signifikan. Besarnya
nilai pengaruh budaya terhadap sikap kepercayaan konsumen pada atribut buah
lokal adalah sebesar 0,544 atau 54,40 %
persen.
Budaya yang
berpengaruh positip terhadap sikap konsumen menunjukkan bahwa perubahan ‘tata nilai’; ‘kebiasaan’ dan semakin
berkembangnya ‘budaya popular’ dalam mengkonsumsi /membeli buah maka mendorong
semakin tinggi sikap konsumen dalam menilai atribut-atribut buah lokal.
B.
Pengaruh
Lingkungan Sosial Terhadap Sikap
Konsumen
Hasil analisis untuk
uji hipotesis pengaruh lingkungan sosial terhadap sikap kepercayaan konsumen
menunjukkan bahwa nilai critical ratio (CR) -1,171 lebih kecil dari -1,96,
sehingga tidak signifikan. Besarnya nilai pengaruh lingkungan sosial konsumen terhadap
sikap kepercayaan konsumen pada atribut buah lokal adalah sebesar 0,211 atau 21,10 persen.
Lingkungan sosial
konsumen yang tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen
menunjukkan bahwa lingkungan sosial konsumen yang terdiri dari 1). status
sosial; 2). Keluarga (anak; suami/istri)
dan 3). Kelompok acuan (teman; tetangga dan ahli) tidak mempengaruhi dalam
sikap konsumen untuk mengkonsumsi /membeli buah lokal. Hal ini berarti bahwa konsumen tidak perlu
mempertimbangkan status sosialnya dan tidak perlu untuk minta pendapat
/pertimbangan kepada anak; suami/ istri; teman; tetangga dan para ahli dalam
hal membeli buah, atau dengan kata lain pendapat dan saran keluarga; tetangga
dan teman tidak berpengaruh nyata terhadap sikap kepercayaan dalam
mengkonsumsi/ membeli buah lokal.
C.
Pengaruh
Karakteristik Individu Terhadap Sikap Konsumen
Faktor karakteristik
Individu konsumen yang tidak siknifikan terhadap sikap konsumen menunjukkan
bahwa semakin tinggi perkembangan individu konsumen yang terdiri dari 1). Usia;
2). Pendidikan ; 3). Pekerjaan ; 4).
Pendapatan (income) dan 5). Gaya
hidup konsumen maka tidak berpengaruh nyata terhadap sikap dalam membeli atau
mengkonsumsi buah lokal.
Karakteristik
individu yang semakin mapan tidak mendorong sikap konsumen untuk
membeli/memilih buah lokal. Konsumen cenderung meninggalkan buah lokal
dan memilih buah impor yang dinilai lebih baik kualitasnya dan
bergengsi.
D.
Pengaruh
Psikologis Terhadap Sikap Konsumen
Hasil uji hipotesis
ternyata dengan nilai critical ratio (CR) 3,412 lebih besar dari 1,96 sehingga
berpengaruh positip signifikan. Besarnya
nilai pengaruh psikologis konsumen terhadap sikap kepercayaan konsumen pada
atribut buah lokal adalah sebesar 0,439
atau 43,90 persen.
Psikologis konsumen
yang berpengaruh positip terhadap sikap konsumen menunjukkan bahwa semakin
tinggi motivasi; persepsi dan pengetahuan dalam hal produk buah lokal maka
semakin semakin tinggi sikap
kepercayaan konsumen terhadap atribut-atribut buah lokal. Secara psikologis konsumen sudah mengenal dan
akrab dengan buah-buahan lokal, sehingga kedekatan itu mendorong konsumen untuk
bersikap positip terhadap buah lokal.
E.
Pengaruh
Strategi Pemasaran Terhadap Sikap Konsumen
Hasil uji hipotesis
tentang pengaruh strategi pemasaran terhadap sikap kepercayaan ternyata
menunjukkan bahwa nilai critical ratio
(CR) 1,690 lebih kecil dari 1,96, sehingga tidak signifikan. Besarnya nilai pengaruh ‘strategi pemasaran’
terhadap sikap kepercayaan konsumen pada atribut buah lokal adalah sebesar 0,225 atau 22,50 persen.
Strategi pemasaran
yang tidak berpengaruh positip terhadap sikap konsumen menunjukkan bahwa tidak
terdapat upaya-upaya dalam bentuk : 1).
Strategi produk; 2). Strategi harga; dan 3). Strategi distribusi yang
berpengaruh nyata terhadap mengkonsumsi /membeli buah maka semakin tinggi sikap
konsumen dalam menilai atribut-atribut buah lokal.
KESIMPULAN DAN SARAN
Beberapa
kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :
Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap sikap kepercayaan konsumen dalam membeli buah, menunjukkan bahwa :
1.
Perubahan
‘budaya’ maupun peningkatan ‘psikologis’ konsumen, dapat
meningkatkan secara nyata sikap-kepercayaannya dalam membeli /mengkonsumsi buah
lokal.
2. Konsumen tidak
perlu mempertimbangkan
‘Lingkungan sosial’-nya dalam membeli buah lokal dan peningkatan karakteristik ‘individu’
konsumen tidak menjadikan sikap kepercayaannya meningkat dalam
membeli/ mengkonsumsi buah lokal.
3. Konsumen tidak
merasakan adanya ‘Strategi pemasaran’ yang
ditempuh perusahaan/ pemasar yang
dapat mendukung meningkatkan
‘sikap-kepercayaan’-nya dalam membeli /mengkonsumsi buah lokal
Saran yang diperoleh
dari hasil penelitian ini adalah :
1. Buah
lokal perlu diperlakukan sebagai produk yang lebih dihargai di negeri sendiri.
2. Daya
saing buah lokal agar ditingkatkan melalui : strategi pemasaran dan peningkatan
atribut.